Tulisan ini sekedar intermezo, bukan olok olok atau sindiran kepada siapapun, karena hanya fiktif bukan yang sebenarnya, sekedar imajinasi liar yang tak perlu dimasukkan ke hati para pustakawan di Indonesia.
Ceritanya begini mas broh....Kita semua punya ekspektasi tentang gambaran yang konsisten dari suatu profesi. Dari sisi kita sendiri (pustakawan), kita juga diam-diam mengharapkan yang sama terjadi pada profesi ini. Yang namanya pustakawan ya seperti itu, harus begitu dan begini… bla bla bla…. Entah itu memang diniatkan atau sebagai jawaban dari ekspektasi tadi.
Nah permasalahannya, terkadang alam bawah sadarlah yang mengendalikan kesadaran kita. Kejadiannya seperti ketika kita sedang tiduran di kamar yang gelap, tiba tiba ada yang membuka pintu sekejap; buka - tutup dan pada berkas cahaya yang masuk selintas -gelap - terang - gelap terang. Nah kesadaran kitapun jadi terkoyak.
" Loh kok gue liat monyet yang lagi menulis "
atau
" Waduh itu kuntilanak kok bisa nyanyi yak "
Ada saatnya kita teraliniansi dengan kesadaran kita. Dus demikian juga terhadap persepsi profesi Pustakawan ini.
" Makhluk apa sih Pustakawan itu ? "
Saya bukanlah agen Edward Snowden yang membocorkan dokumen rahasia CIA. Saya cuma pekerja Informasi biasa, penggemar berat Jeremy Lin, pebasket Houston Rocket yang awalnya biasa biasa saja karirnya tapi kemudian membuat fenomena Linsanity. Saya hanya ingin refreshing, mengajak berfantasi merekonstruksi 4 kategori mainstream spesies pustakawan di negeri ini. Karena sifatnya Fantasi, mohon jangan menanggapi dengan serius karena ini cuma fiktif tidak nyata. No heart feeling ya.
1.HANAKO THE RING
Hanako Goblin (Hanako adalah tokoh di film The Rings), Mungkin penganalogian yang kelewat lebay binti alay, tapi dalam filem, Karakter Hanako adalah sosok yang misterius dan introvert yang senang dengan keremang remangan. Memiliki sense of catalog yang tinggi, hingga betah bekerja siang malam bikin katalog manual kartu.
Jarang bertemu langsung dengan pengguna, introvert dan tertutup, lebih suka bekerja di pojok ruangan remang remang. Sangat menyukai pekerjaan yang detil dan repetitif berulang ulang. Bagi ketegori pustakawan ini, rutinitas adalah bentuk kreatifitas yang harus dijalani. Jarang pernah tersenyum, tidak suka berdandan hingga bagi sebagian orang terkesan “sangar” rambut terurai mirip vokalis grup band Nirvana, Kurt Cobain..
.....ditambah lagi predikat judes-man dan judes-wati. Kalau sedang beraksi didepan pengguna yang lagi ramai hanya satu kata yang keluar dari mulutnya:
” Sssssss..tttttt ”
sambil mata melotot bibir ditekuk gaya Hanako yang keluar dari layar TV dalam film The Rings, dia tak segan2 melempar kapur pada mahasiswa yang berisik atau pacaran di perpustakaan. Pustakawan ini sangat sensitif dan resisten terhadap perubahan, rela ditelan jaman karena menurutnya tak ada lagi yang perlu dirubah, justru perubahan itu sendiri yang harus dirubah menjadi statis…..Nah pustakawan Hanako ini aktif berorganisasi dalam IPHI, Ikatan PustakawanHanako Indonesia.
2. UPIN DAN IPIN.
Upin dan Ipin merupakan karakter yang merepresentasikan keingintahuan dan keantusiasan terhadap hal hal baru. Upin dan Ipin merupakan metafora anak anak muda pustakawan yang kehilangan induknya. Pustakawan Upin dan Ipin adalah para pustakawan muda yang sedang bingung kalau tidak linglung, galau karena belum menemukan jatidirinya:
“who i am?”
Para pustakawan yang nanggung dalam bergaul, meski harus diakui pustakawan kategori ini sebenernya berpotensi, semangat,loyal, jujur, polos dan apa adanya. Pustakawan Upin Ipin semangat juangnya meledak ledak bak mercon tjap gajah, meski emosinya masih belum stabil dan terkadang sangat idealis. Emosinya kerap meledak jika diledek tempat kerja si Upin Ipin dianggap sebagai tempat pembuangan karyawan, dan si Upin bisa mengajak para koleganya Bolang, Unyil, Usrok, bahkan Maria Mercedez dan Dewi Persik dll untuk berdemo ramai ramai menegakkan kebenaran (menurutnya).
3. CUCAKROWO
Membayangkan The Cucakrowo adalah karakter opurtunis yang jago berbisnis. Karakter pustakawan seperti ini mungkin merepresentasikan judul lagu rada “mbeling”: CUCAKROWO yang sempat dingetrenkan oleh Didik Kempot…Gaya cucakrowo klop banget dengan toekang perpustakaan senior yang “user oriented”. Malah saking user orientid nya, maksudnya gemar mencari “user” untuk dijadikan target..man….proyek ini, gasak ini itu, sikat ini, hajar itu.
Filem yang tepat menggambarkan sosok ini adalah the Joker. Karakter The Joker sangat doyan mengikuti seminar terutama yang SPPJ nya lumayan dan hobby menginap dihotel dengan minta kuitansi kosong sambil jalan jalan.
Doski memiliki “sense of belonging “ yang tinggi..terutama kalau melihat proyek kepustakawanan yang rada “klimis”. Dengan kacamata agak diturunkan ke hidung, sementara mata mengerjap melirik keatas sang cucakrowo sering bernyayi setiap selesai berkepustakawanan:
Doski memiliki “sense of belonging “ yang tinggi..terutama kalau melihat proyek kepustakawanan yang rada “klimis”. Dengan kacamata agak diturunkan ke hidung, sementara mata mengerjap melirik keatas sang cucakrowo sering bernyayi setiap selesai berkepustakawanan:
- Manggis kulempar mangga kudapat.
- Kucoba coba melamar gadis.
- Gadis kulamar janda kudapat.
- Manuke manuke cucak rowo.
- Pustakawan kuwi dowo buntute.
- Buntute sing akeh wulune.
- Yen digoyang ser-ser aduh enake☆☆☆
5. SUPARMAN ALIAS SUPERMAN
Karakter Superman dalam imajinasi pustakawan mewakili generasi Hero SUPERLIB…. Muda, Ganteng mirip tiang listrik, smart, keren…lincah dengan daya tanggap yang fleksibel terhadap perkembangan jaman. Superman hadir melewati dua generasi, generasi x dan y, terbang meluruh ke generasi flux, generasi digital. Ide idenya menjulang diantara gedung tinggi cita citanya merayap diantara sepuluh jari (pinter mencet keyboard katanya ). Dia menguasai beragam software kepustakawanan; dari yang namanya SLIM, Odetic, ISIS, Avids jago juga bermain game PUBG, Pokemon Go, dll.
Visinya melangit membelah 7 samudra serta menembus tembok China. The Superbib jadi harapan seluruh negeri dengan kekuatan supernya untuk memperbaiki citra pustakawan yang terpuruk…..kehadiranya dirindu seluruh planet of the ape, sosoknya bisa memberikan warna dunia kangouw persilatan kepustakawanan yang penuh intrik meski terkadang sangat membosankan karena isinya keluhan melulu……..
Ya sebuah paradoks, kehadiran superlib juga dicaci bahkan dibanting . Walau sempat patah arang, karena tsunami kepustakawanan yang menghanyutkannya, namun kepustakawanan sejati membangunkannya kembali. Superlib merupakan sosok pustakawan Indonesia…yang tidak kederman..!! Tak pernah mengeluh terhadap benefit yang diterimanya karena ia tahu kesejahteraan akan datang sendiri jika superlib profesional terhadap kerjanya.
Superman, Hanako, Upin Ipin dan The Cucakrowo adalah fiktif bukan manusia, keempatnya adalah bagian dari Fantasi Kepustakaan Indonesia, tidak nyata, …………
Tapi persamaannya mungkin tokoh tokoh tersebut layaknya The Real Kepustakawanan Indonesia yang perlu dimanusiakan……
Tabik
Yogi Hartono, ketua forum pengelola perpustakaan & arsip media
Note: tulisan saya kembangkan dari tulisan saya di https://sisilainpustakawan.wordpress.com/2013/12/31/karakteristik-pustakawan-indonesia-sebuah-imajiner-profil-pustakawan/
Kang Yogi masuk yang mana? hahaha
BalasHapuswkwkwkwkwk Saya bukan pustakawan mas Murad
Hapuswah menarik semua kategorinya... smoga aja bisa seperti superman yg melesat hingga hingga 7 samudra... ide sich banyak namun dukungan yg sepertinya kurang, baik dari atasan maupun sekitar...
BalasHapusnamun harus tetap semangat ya kang yogi😀
Ha ha ha ha Mba Yusnita wkwkwk iya biar tetep semangat, nulis yang santai santai hi hi h
Hapussaya kategori yang ke dua...eh,
BalasHapustp pengen tuh bisa jdi yg ke empat. kedengarannya hebat xixixixi
ha ha ha Bagus Dik...semangat yak...
HapusSeru ih tulisannya...pustakawan dlm Sisi lain, tp gpp bisa buat evaluasi ...
BalasHapusha ha ha ...iya buat introspeksi juga dik
HapusSepertinya aku masih masuk tipe pustakawan ala Upin Ipin, hahaha... :D
BalasHapusWKWKWKWKWKWK BUKANNYA PUSTAKAWAN BLACKPINK ?
Hapus