Namun kenyataannya keterampilan pustakawan dalam menulis belum sebagaimana yang diharapkan. Terlalu banyak pustakawan yang kurang produktif dalam melahirkan karya tulis. Hal tersebut terjadi karena terbatasnya pengetahuan dan skill / keterampilan yang mereka miliki, kurangnya motivasi dan keberanian dalam mengapresiasikan ide-ide, gagasan-gagasan , takut salah atau gagal/ditolak dan terbelenggu oleh pekerjaan rutinitas harian.
Oleh sebab itu seorang pustakawan dituntut untuk dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilannya dalam menghasilkan karya tulis agar dapat menghasilkan tulisan yang berkualitas , sehingga ide dan gagasanya dalam pengembangan ilmunya bisa bermanfaat, dihargai dan menjadi rujukan bagi pustakawan lain maupun pemerhati di lingkungannya. Disamping itu dengan menghasilkan karya tulis yang berkualitas, diharapkan pustakawan dapat mewujudkan akselerasi peningkatan kariernya sebagai seorang pustakawan.
Menulis sendiri merupakan suatu kegiatan untuk menciptakan suatu catatan atau informasi pada suatu media dengan menggunakan aksara. Menurut Jago Tarigan (1995:117) menulis berarti mengekpresikan secara tertulis gagasan, ide, pendapat, atau pikiran dan perasaan sekaligus sarana untuk mewujudkan tulisan dengan menggunakan bahasa. Isi ekspresi melalui bahasa itu akan dimengerti orang lain atau pembaca bila dituangkan dalam bahasa yang teratur, sistematis, sederhana dan mudah dimengerti. Menulis bukan sesuatu yang diperoleh secara spontan, akan tetapi memerlukan usaha sadar “menuliskan” kalimat dan mempertimbangkan cara mengkomunikasikannya.
Ribuan alasan bisa kita buat untuk tidak melahirkan sebuah karya tulis, tapi yang perlu di ingat alasan-alasan yang kita buat untuk tidak menulis akan menutup pintu kesuksesan buat diri kita. Orang yang di dalam otaknya sudah terpola berfikiran negative tentang tidak bisa menulis, dapat di pastikan orang yang berfikir seperti itu tidak akan bisa menulis, karena otak bawah sadar akan mempengaruhi cara berfikir kita, kalau kita benar-benar tidak bisa menulis. Penulis menyarankan hilangkanlah jauh-jauh pikiran negative itu. Masukkan fikiran positif , kalau kita bisa menulis. Penulis yakin kita sebagai pustakawan pasti bisa menghasilkan karya tulis.
Apalagi menjadi seorang pustakawan merupakan pilihan hidup kita, karena tidak setiap orang mampu menjalaninya tanpa niat dan komitmen yang kuat dalam hatinya untuk menekuninya. pustakawan yang profesional tidak dapat serta merta menjadi idola para pemustaka. Akan tetapi komitmen untuk melayani dan memberikan berbagai informasi dan rekreasi pustaka yang dibutuhkan oleh para pemustaka adalah perwujudan sebuah komitmen .
Disisi lain seorang pustakawan juga harus memiliki jiwa pembelajar sepanjang hayat yang berarti pustakawan harus dapat belajar dan membelajarkan semua aspek yang dimiliki sekaligus siap berbagi dengan para pemustaka yang ada di dalam dan di luar perpustakan. pustakawan harus menjadi pendamping yang siap membukakan pintu menuju cakrawala dunia bagi para pemustaka. Para pustakawan harus memiliki jiwa pembelajar dalam membangun sikap untuk memberi, melayani, dan memproduksi kembali hasil pembelajaran tersebut dalam bentuk karya tulis berupa media cetak, media online, buku, seminar, dan lain-lain.
Seiring dengan perkembangan zaman dan teknologi yang semakin canggih, mewajibkan seorang pustakawan untuk terus berani mengubah cara berpikir bagi diri dan mampu untuk mempengaruhi orang lain bahkan lingkungan dengan hasil karya kita . Semua itu akan dapat dilakukan apabila kita mampu dan berani untuk menunjukkan siapa kita sesungguhnya tanpa harus ada imbalan penyebab perubahan kita. Motivasi yang kuat dalam diri kita sebagai seorang pustakawan professional sehingga mampu menghasilkan sesuatu yang akan dikenang namanya sepanjang hidup dengan karya tulisnya, sehingga menciptakan image yang positif bagi seorang pustakawan.
Sekarang tinggal langkah kita untuk mengawali sebuah karya tulis bagaimana? Yang jelas penulis akan membagikan tips-tips yang selama diterapkan adalah:
- Seorang pustakawan harus banyak membaca. Dengan banyak membaca kita mempunyai banyak referensi kata mupun kalimat, menambah sudut pandang sehingga lebih mudah untuk menuangkan ide-ide yang kita miliki ke dalam sebuah karya tulis.
- Banyak melakukan latihan menulis, diusahakan tiap hari walaupun hanya beberapa menit bisa membuat tulisan sehingga akan mampu menghasilkan karya yang baik dan benar.
- Jangan takut melakukan kesalahan dalam menulis
- Mempelajari kaidah-kaidah penulisan Bahasa Indonesia yang baik dan benar, ini akan membantu kita dalam menyempurnakan hasil tulisan kita.
- Mempublikasikan hasil tulisan yang kita buat, seperti media elektronik dan cetak. Agar kita dapat mengetahui seberapa besar kemampuan kita.
- Selalu percaya diri, optimis dan konsisten dengan apa yang kita tulis.
Sekarang tunggu apalagi, kembangkanlah menulis mulai dari sekarang, selamat mencoba untuk menjadi pustakawan profesional yang pandai dalam menghasilkan sebuah karya tulis. Mulailah dari diri kita sendiri, insyallah semua pasti bisa…!
Daftar Pustaka
https://id.wikipedia.org/wiki/MenulisBadan Standar Nasional. 2006. SNI 7496:2009 tentang Pedoman Umum Penyelenggaraan Perpustakaan Khusus. Jakarta: Indonesia
Photo by Nick Morrison on Unsplash
Data diri :
Nama : Trisni setyaningsihNama Pena : Trisni Setya.NS
Unit Kerja : SMA N 1 GAMPING
Hasil Karya :
- Novel Religi Tuntunlah aku di JalanMu penerbit Kaifa th 2016
- Novel Ketika Hati Bicara penerbit Kaifa th 2017
- http://www.pendidikan-diy.go.id/dinas_v4/?view=v_artikel&id=51
- Menulis artikel-artikel di kompasiana dll
- Buku motivasi menulis berjudul Kreativitas Menulis ala Otak Kanan masih dalam proses editing
- Owner www.ptbisacatering.com (numpang promo heheh..)
- http://usahaperempuan.id/bisnis/pt-bisa-catering
0 komentar:
Posting Komentar