“Saya yakin Saudara dapat bekerja dengan baik dan tidak selalu hitung-hitungan"Oleh: Hariyah*
Kali ini adalah petualangan Bulan di beberapa tempat, karena ikut penelitian. Pengalaman pertamanya saat Bulan baru pulang shortcourse di luar negeri, tepatnya di salah satu negara Asia. Alhamdulillah Bulan sang Pustakawan dapat beasiswa shortcourse ini. Bulan pengen coba out of the box, begitu pikirnya. Kembali ke laptop. Saat itu pimpinannya yang eselon dua, sedang mencari orang yang bisa membantu kegiatan penelitian yang sedang dilakukannya. Ujug-ujug Bulan dapat panggilan dari staf pimpinan tersebut untuk segera menghadapnya. Sambil penuh dengan segudang pertanyaan di kepalanya, Bulan masih bertanya-tanya ada gerangan apakah ia dipanggil. Sampailah ia di depan meja sang pimpinan, persis seperti orang sedang wawancara pekerjaan.
Baca Juga: Pustakawan dan RKAKL
“Ada yang bisa saya bantu Pak” itu kalimat pertama yang dilontarkannya. “Saya minta tolong pada Saudara untuk mencari data tentang salah satu tokoh pendidikan di Makassar namanya Drs. H. Muhyuddin Zain. Beliau sudah almarhum, tetapi masih ada keluarganya yang tinggal di sana dan Saudara dapat banyak bertanya tentang tokoh ini. Ada juga beberapa teman beliau yang masih hidup, mungkin sekarang sudah sepuh. Saudara bisa cari informasinya di UIN Makassar, atau MUI kota Makassar atau beberapa tempat lainnya yang Sudara anggap relevan untuk dimintai keterangan.” Singkat cerita sang pimpinan menaruh kepercayaan pada Bulan. Sosok pustakawan satu ini dianggap oleh pimpinannya adalah orang yang tepat untuk menjalankan misi ini.
Credit: Pixabay |
Sebenarnya Bulan masih bingung. Ini adalah pengalaman pertamanya melakukan penelitian sendiri ke lapangan dan jauh pula. Dia harus mencari nama-nama yang terkait dengan tokoh yang akan ditelitinya itu. Tokoh Makassar yang Bulan sendiri pun tidak pernah tahu apalagi familiar. Pengenalan medan pun diperlukan agar Bulan faham wilayah yang akan dijelajahinya. Hmmm pekerjaan berat nih pikir Bulan. Tantangan sudah diterima. Sangu sudah dikantongi walaupun terasa ala kadarnya. Maka petualangan siap dimulai. Bismillah, begitu ucap Bulan.
Dimulailah proyek prestisius ini. Selayaknya peneliti professional, begitulah Bulan memulai investigasinya. Dia mengumpulkan nama dan nomor telepon siapa saja tokoh yang akan ditemuinya dan dimintai keterangan. Dia membuat catatan perjalanan, alias diary atau logbook peneliti kira-kira seperti field note dalam penelitian kualitatif. Bulan punya catatan lengkap aktivitasnya pada tanggal dan jam berapa. Ini adalah sekelumit catatan perjalanan Bulan.
Rabu, 13 Nopember 2013
- Sampai di bandara Sultan Hasanuddin Makassar sekitar pukul 8 pagi.
- Langsung ke BLA (Balai Litbang Agama) Makassar dan bertemu dengan pimpinan di sana.
- Setelah itu, menuju UIN Alauddin Makassar dan bertemu dengan Bapak Rektor Prof. H. Qadir Gassing. Hasil Pembicaraan dengan Pak Rektor di lampiran 1.
- Setelah bertemu dengan Pak Rektor sekitar pukul 9-10 pagi, Pak Rektor merekomendasikan saya tuk membaca buku tentang sejarah atau profil UIN Alauddin, yang diharapkan di sana di bahas tentang profil masing-masing Rektor UIN Alauddin yang pernah menjabat.
- Selanjutnya setelah membaca beberapa bahan atau buku yang dimaksud, tidak ditemukan data yang diperlukan.
- Setelah ishoma sekitar pukul 12 siang, saya berencana menemui Rektor Universitas Islam Makassar Al Ghazali, tetapi setelah mengontak stafnya, saya akan dikabari kapan beliau bisa saya wawancara.
- Akhirnya saya memutuskan menuju hotel dan mendaftar beberapa nomor kontak yang akan saya kunjungi keesokan harinya.
Kamis, 14 Nopember 2013
- Saya berangkat dari hotel pukul 6 pagi menuju BLA Makassar. Sampai di BLA sekitar pukul 6.30 pagi. Saya ke perpustakaan sambil mencatat alamat dan rute KH.Sanusi Baco, salah satu narasumber tokoh ini
- Pada pukul 7.25 saya tiba di rumah beliau dan wawancara dengan beliau berlangsung pada pukul 7.30-8.40. Hasil pembicaraan dengan KH. Sanusi Baco terlampir di lampiran 2.
- Berikutnya saya menuju rumah KH. Muhammad Ahmad. Wawancara dengan beliau berlangsung pukul 9.50-11.10. Hasil pembicaraan dengan KH.Muhammad Ahmad di lampiran 3. Ketika saya berpamitan, saya dihadiahi buku tulisan beliau berjudul Amaliah Ramadhan.
- Selanjutnya saya meneruskan perjalanan menuju narasumber berikutnya. Saya menuju kediaman Prof. Dr. Hj. Andi Rasdiyana. Wawancara dengan beliau berlangsung pukul 10.40-12.30. Hasil pembicaraan dengan beliau terlampir di lampiran.
- Setelah ishoma, saya melanjutkan perjalanan ke UIN Alauddin Makassar. Di sini saya mencari buku yang direkomendasikan KH. Muhammad Ahmad yakni 30 Tahun IAIN Alauddin . Beliau berharap dalam buku ini terdapat data-data yang saya butuhkan tentang profil Drs. H. Muhyiddin Zain almarhum.
- Saya langsung menuju Perpustakaan Pusat UIN Alauddin dan mencari buku yang dimaksud dengan bantuan petugas perpustakaan. Setelah membaca buku tersebut dan beberapa buku terkait, ternyata tidak ditemukan informasi yang dibutuhkan. Hanya saja dalam buku tersebut, terdapat sekelumit yang membicarakan masa kepemimpinan Rektor IAIN Alauddin Drs. H. Muhyiddin Zain almarhum, yakni pada halaman 22 dan 23. Lembar kopian terlampir.
- Selanjutnya saya menuju Rektorat UIN Alauddin, menuju Biro Kepegawaian. Saya berharap, di sini ditemukan catatan atau CV almarhum yang berisi riwayat pendidikan, pengalaman jabatan, pengalaman organisasi dan karya tulis beliau. Namun data yang dimaksud tidak tersedia di sini. Pihak kepegawaian menyatakan bahwa arsip-arsip lama rektor tidak terdokumentasi dengan baik seiring dengan sering berpindahnya IAIN saat itu yang mengalami beberapa kali perubahan dan perpindahan.
- Selanjutnya saya kembali ke hotel pada pukul 18.00.
Jum’at, 15 Nopember 2013
- Saya berangkat dari hotel pada pukul 07.30 menuju BLA.
- Selanjutnya saya menuju rumah jabatan wakil gubernur, bertemu dengan Ibu Majdah, putri almarhum. Wawancara dengan beliau berlangsung pukul 09.35-10.50. Hasil pembicaraan dengan beliau di lampiran 5.
- Setelah itu saya berkesempatan silaturahim dengan istri almarhum Ibu Hj. Andi Ukdah di tempat yang sama. Kondisi beliau saat itu sedang sakit, namun saya boleh berbincang-bincang dengan beliau pukul 11.00-11.30. Hasil pembicaraan dengan beliau di lampiran 6.
- Setelah ishoma, saya melanjutkan perjalanan bertemu denngan Prof. H. Abdurrahim Yunus di Masjid Raya Makassar. Perbincangan dengan beliau berlangsung pukul 13.25-15.00. Hasil perbincangan di lampiran 7.
- Kemudian saya kembali ke BLA untuk beristitahat sejenak, selanjutnya saya menuju kediaman Prof. H.Iskandar Idy, dan berbincang-bincang dengan beliau pukul 17.15-18.30. Hasil perbincangan dengan beliau di lampiran 8.
- Setelah itu saya kembali ke hotel dan mempersiapkan diri menuju Bandara Sultan Hasanuddin Makassar untuk kembali ke Jakarta pada pukul 23.00.
Dari catatan Bulan, ini lho tokoh-tokoh penting yang disambanginya: Prof. Dr. H. A. Qadir Gassing HT, MS (Rektor UIN Alauddin Makassar 2011-sekarang (saat itu penelitian tahun 2013), K. H. Sanusi Baco (Ketua MUI Propinsi Sulawesi Selatan, Ketua NU Propinsi Sulawesi Selatan, Pimpinan Pondok Pesantren Nahdatul Ulum Maros), K. H. Muhammad Ahmad (Ketua Umum DPP IMMIM/ Ikatan Masjid Musholla Indonesia Makassar, Prof. Dr. Hj. Andi Rasdiyana (rekan sejawat almarhum), Dr. Hj. Majdah (Rektor Universitas Islam Makassar, Istri Wakil Gubernur Sulawesi Selatan, Anak bungsu almarhum), Hj. Andi Ukdah (Istri almarhum), Prof. H. Abdurrahim Yunus (Sejarawan-Penulis Buku 30 tahun IAIN Alauddin Makassar), dan Prof. H. Iskandar Idy (Asisten almarhum selama menjabat sebagai Rektor).
Bravo buat Bulan. Dari lima hari yang diperlukan untuk melakukan penelitian ini, Bulan hanya cukup tiga hari saja. Itu sudah termasuk dua hari untuk pergi dan pulang. Bulan ngebut dihari kedua. Apa pasal. Telepon dari Jakarta mengabarkan anaknya masuk rumah sakit dan harus dioperasi. Wuih Bulan sedih dan sempat kalang kabut. Singkat cerita, Alhamdulillah operasi berjalan lancar dan sang putri selamat, kembali sehat wal afiat. Bulan sang pustakawan. Semoga jerih payahmu menanamkan nilai plus pada profesi pustakawan, membuat para pimpinan lembaganya angkat topi pada profesi ini.
*Pustakawan pada Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama
pustakawan meneliti adalah pustakawan pembelajar..tulisan inspiratif..lanjutkan
BalasHapusPustakawan meneliti... inspiratif & kreatif
BalasHapusSemangat Pustakawan
Kerenn...
BalasHapusKira-kira dipercaya untuk mencari data (meneliti) ini karena status pustawannnya, atau karena kemampuannya, ya?