Blackpink in your
area...
Kalimat di
atas adalah kutipan dari lirik lagu Bombayah,
single kedua dari Blackpink yang videonya di youtube sudah menembus 491 juta
viewers. Blackpink memang girlsband baru, debutnya sekitar tahun 2016 dengan
single pertama, Whistle. Mereka makin
melejit dan go international di tahun 2018 dengan single Ddu-Du Ddu-Du. Blackpink di bawah naungan YG Entertainmet ini
awalnya digadang-gadang menggantikan 2NE1 (dengan image cadas) yang selama ini sebagai
girlsband andalan di bawah asuhan YG Entertainment. Bedanya, Blackpink meski
cadas tapi nggak secadas 2NE1, dan ada sisi manisnya. Jadi para personilnya ini
semacam perpaduan warna black (cadas) dengan warna pink (manis).
Kembali ke
pokok persoalan utama seperti judul artikel ini; Pustakawan Sekolah di era Blackpink.
Pustakawan sekolah apa hubungannya dengan Blackpink? Pustakawan juga harus bisa menyerap warna black (tegas) dan pink
(ramah). Pustakawan sekolah harus ramah terhadap pemustakanya yang
didominasi murid-murid unyu. Nih, untuk ukuran siswa SMA saja, rata-rata mereka
kelahiran 2002-2004. Kebayang kan betapa unyunya murid-murid yang sekarang duduk
dibangku SMP apalagi SD. Generasi kelahiran 2000-an, sudah tidak bisa lagi
diberi hukuman seperti generasi pustakawannya saat kecil; dimarahi, dibentak, apalagi
dipukul. Generasi 2000-an lebih senang dianggap teman, daripada dianggap anak. Tapi
kita sebagai pustakawan sekolah tetap memposisikan diri kita sebagai
pustakawan, bukan sebagai teman sebaya. Maksudnya bagaimana?!? Kita sebagai
pustakawan sekolah bisa sebagai teman mereka saat ngobrol masalah pelajaran,
sekolah, keluarga, bahkan cita-cita atau juga persoalan cinta yang rentan
dihadapi para remaja, dengan tetap dari kacamata pustakawan. Tapi kita bukan
sebagai teman yang bisa membela mereka saat benar atau salah, yang artinya
bukan dari kacamata teman di saat apa pun. Benar harus diakui benar, tapi saat
salah juga harus ditegur, bukan dijerumuskan.
Pustakawan Sekolah di era Blackpink bukan lagi
sekedar mengurusi buku paket semata. Harus mengerti perkembangan buku baru. Misal, apa saja novel yang lagi
hits di wattpad dan penulis siapa saja yang karyanya sedang booming di wattpad.
Atau buku apa saja yang akan diangkat ke layar lebar.
Pustakawan Sekolah di era Blackpink tidak bisa
lagi sekedar menyuruh para murid unyu (yang menjadi pemustakanya) untuk suka
membaca. Bagaimana pustakawan menyuruh pemustakanya
untuk membaca, sementara pustakawannya sendiri malas membaca? Apakah itu
berpengaruh? Fakta di lapangan, itu sangat berpengaruh sekali. Misal, dengan
polosnya para murid unyu (pemustaka) ini akan selalu bertanya pada
pustakawannya saat memilih atau mengambil novel di rak. Mungkin bagi pemustaka
yang sudah punya selera bacaan favorit, akan langsung memilih novel yang sedang
hits atau novel baru yang ditulis oleh penulis favorit. Tapi tak jarang juga,
pustakawan kerap mendapatkan pertanyaan dari murid unyu (pemustaka) ini tentang
garis besar isi bukunya, menarik atau tidak, baper atau nggak isi ceritanya,
bikin galau atau nggak endingnya, pokoknya apa pun referensi tentang suatu novel.
Kalo pustakawannya ini sudah pernah baca novel tersebut, tentu dengan lancar
bisa menceritakan garis besar isi buku tersebut tanpa spoiler. Jika belum
membacanya, tentu pustakawannya ini juga akan jujur menjawab belum membacanya. Yang
agak repot itu jika pustakawannya bilang novel ini biasa aja, yang sering
diartikan para murid unyu (pemustaka) bahwa novel tersebut kurang menarik. Karena
membaca novel tentulah subjektif, tergantung selera masing-masing. Karena sebenarnya
banyak juga bacaan hits yang kurang diminati pustakawannya ini. Tapi akan sangat
berpengaruh besar jika buku itu disebut pustakawannya ini menarik, bisa
dipastikan buku ini akan kucel karena dipinjam berjamaah tanpa putus, hahaha...
x))
Pustakawan Sekolah di era Blackpink, wawasannya
harus luas. Tidak hanya terbatas pada seputaran buku semata. Apalagi arus informasi sekarang
ini yang kian pesat dalam hitungan detik. Pustakawan sekolah harus tahu
info-info drama atau film terbaru, lagu-lagu yang lagi hits sekarang ini, kuliner-kuliner yang lagi viral, bahkan tempat-tempat nongkrong anak muda yang instagramable pun juga harus tahu. Pustakawan Sekolah di era Blackpink bukan
lagi yang hanya berkutat pada buku dan dinding perpustakaan yang sunyi.
Jangan lupa,
selain menyerap warna pink (ramah), Pustakawan Sekolah di era Blackpink juga
tetap harus memiliki unsur warna black (tegas). Pustakawan Sekolah di era
Blackpink bukan lagi tegas dengan image jutek dan menyeramkan yang (biasanya)
bikin kabur pemustaka. Tegas di sini maksudnya tetap profesional. Misal ada
murid unyu (pemustaka) yang
menghilangkan buku tetap harus menggantinya, apalagi kalo buku paket, urusannya
ama aset negara nanti kalo hilang, bikin stress pustakawannya, hahaha... x))
Contoh tegas lain adalah jika ada murid unyu (pemustaka) yang susah sekali mencopot
sepatu (yang memang terlihat sepele tapi kadang ngeselin juga bagi
pustakawannya ini), tak perlu diomeli panjang lebar (karena murid unyu zaman
sekarang bakal bebal kalo dimarahin, yang ada cuma bikin capek pustakawannya)
cukup berikan peringatan bagi siapa saja saja yang tidak mencopot sepatu di
perpustakaan nanti tidak naik kelas. Dan itu biasanya lebih efektif ketimbang ngomel
sampai berbusa. Mereka lebih takut, mungkin dianggapnya doa pustakawan bakal
manjur, hahaha... x)
Lalu,
bagaimana pustakawan di era BlackPink versimu? ;)
Ditulis oleh
Luckty Giyan Sukarno
Pustakawan SMA Negeri
2 Metro, Lampung
0 komentar:
Posting Komentar