Oleh: Veny Fitriyanti
Kalo melihat judul pasti dalam pikiran anda adalah …
Kalo melihat judul pasti dalam pikiran anda adalah …
Pustakawan mau DEMO yah?
Maaf brother and sister ini bukan tulisan tentang pustakawan mau demo tapi kali ini saya membagi pengalaman dan membahas suatu topik yang simple tapi jarang dilakukan oleh pustakawan (termasuk saya sih) yaitu “READ ALOUD”
Apaan sih READ ALOUD itu?
Yah sesuai arti dari bahasa inggris nya READ ALOUD adalah Membaca Keras.
Maksudnya adalah KAMU wajib MEMBACAKAN BUKU dengan suara KERAS, lantang dengan wajah ekspresif kepada pendengar yang umumnya adalah anak-anak atau manula.
Kali pertama saya lihat kegiatan ini saat saya nonton film komedi romantis “You’ve got mail”.
Pada masa kepresidenan Amerika Serikat Barack Obama. Obama family suka banget kegiatan ini
Lihat! Ekspresif bangeeeet Ibu Michelle dan Pak Obama bacain bukunya.
Kebanyakan para guru lah yang sering melakukan kegiatan ini. Hal ini dilakukan demi meningkatkan kemampuan membaca murid. Akan tetapi kebanyakan di kelas bukan di perpustakaan.
Lalu bagaimana perkembangan Read Aloud di Indonesia?
Apakah kamu pernah dengar Taman Bacaan Pelangi?
Taman Bacaan Pelangi merupakan salah satu LSM yang konsen di bidang perpustakaan dan program perpustakaan.
Pendirinya adalah Ibu Nila Tanzil, beliau sangat peduli kemampuan membaca anak di Indonesia Timur yang sangat rendah rata-rata 29 kata per menit.
Sehingga beliau mendirikan perpustakaan sekolah di Indonesia Timur dan beliau juga meningkatkan kemampuan membaca anak-anak di Indonesia Timur dengan menyebarluaskan program Read Aloud.
Perjuangan selama mendirikan Taman Bacaan Pelangi beliau tulis dalam buku dengan judul The Art of Giving Back.
Lalu bagaimana dengan saya?
Jujur saja saya baru tergerak untuk memulai kegiatan ini setelah melihat program read aloud dari Taman Bacaan Pelangi.
Selama ini, saat saya bertugas membawa Mobil Perpustakaan Keliling ke sekolah-sekolah. Banyak anak-anak berminat mengambil buku di rak buku mobil perpustakaan keliling, namun banyak dari mereka TIDAK tertarik untuk benar-benar MEMBACA sebuah BUKU. Mereka hanya tertarik melihat gambar-gambarnya saja.
Biasanya, saya setiap membawa perpustakaan keliling saya akan mencatat daftar pengunjung, foto dokumentasi, atau kalo laper yah pergi kantin.
Namun kali ni berbeda, saya tertarik mencoba apa yang sudah taman bacaan pelangi lakukan.
“Apakah benar Read Aloud membangkitkan minat baca anak dan membuat anak-anak tertarik untuk membaca buku?”
Awalnya, saya dekati seorang anak kecil, mulai tanya kelas berapa? Sudah bisa baca apa belum? Dan mendengarkan dia membaca. Baru lah saya ikut membaca bersamanya.
Saya ingat gambar Pak Obama yang begitu ekspresif membacakan buku. Kebetulan saya masih malu-malu kucing. Jadi saya mainkan nada intonasi saja dan bermain ventrilog (membuat suara seperti susan, ria ernes).
Awalnya yang mendengarkan saya satu orang murid lalu bertambah sehingga berkumpul di sekitar saya. Mereka benar-benar tertarik dengan isi cerita buku tersebut sampai selesai. Malah mereka ketagihan hingga 3 buku sudah habis saya bacakan untuk mereka.
Pernah saya ke sekolah MIN Telaga Meuku, kebetulan mereka sudah bisa membaca cepat dan lancar. Maka strategi saya pun berubah. Bukan saya yang membaca keras tetapi anak-anak lah yang membaca buku per lembar kemudian saya akan memberikan pertanyaan tiap halaman. Melatih kemampuan mengingat apa yang mereka baca. Anak-anak senang sekali merespon pertanyaan dari saya malah, mereka berdebat ingatan siapa yang benar dan siapa yang salah. Sebagai juri, saya lah yang menentukan siapa yang benar.
Mungkin kegiatan ini sepele, membacakan buku untuk anak-anak. Akan tetapi jarang banget pustakawan melakukannya. Kebanyakan fokus di bidang yang lain.
Apakah kamu TAHU, membacakan buku kepada anak-anak merupakan hal yang sangat penting hingga setiap 5 Mei diperingati Hari GERakan NASional orang tua memBAcakan buKU atau disingkat GERNAS BAKU. Bahkan ada lagu Mars nya sendiri loh silahkan dengarkan baik-baik.
Jadi bisa disimpulkan bahwa kegiatan yang sekecil ini bermakna besar bagi anak-anak.
Ayo para Pustakawan dimana pun anda berada, mari kita buat GERNAS BAKU ini di bulan Mei mendatang.
0 komentar:
Posting Komentar