Ceritanya Bulan sedang mengikuti
kompetisi menulis cerpen untuk ditayangkan di LINE TODAY. Setelah berjibaku
begitu rupa, ternyata memang belum rejeki Bulan. Pada hari yang ditentukan, Bulan melihat satu
demi satu judul cerpen yang terpajang di situ. Dan…eng ing eng…memang tidak ada
cerpennya di situ. Tak apa lain kali
bisa dicoba kembali, begitu pikirnya.
Menelusuri judul-judul yang menarik
di depan matanya, Bulan menangkap salah satu judul yang gak asing di matanya.
Judulnya Library. Ya, judulnya berbahasa
Inggris meskipun cerita Indonesia. Tapi
uniknya, cerpen ini ko ada di menu Cerita Misteri Pilihan. Hmmmm…gumam Bulan. Lagi-lagi yang beginian
yang diangkat.
Bulan udah tau cerita ini bakalan
berbau horor. Tapi kenapa sih
menggunakana latar perpustakaan. Mang gak ada tempat yang lain ya…begitu pikirnya. Tapi Bulan
penasaran juga sama ceritanya. Dia ikuti kata demi kata, kalimat demi kalimat,
alinea demi alena yang menjadi rangkaian cerita. Alkisah, disebutkan dalam cerita tersebut bahwa di perpustakaan
sekolah tempat siswa baru ini baru pindah, ia berjumpa dengan salah satu penjaga
perpustakaan dan salah satu pemustaka perpustakaan, yang ternyata semuanya
adalah makhluk tak kasat mata. Hiyyyy…syerem…
Ini adalah kedua kalinya Bulan membaca
cerita yang berlatar belakang perpustakaan dan berbau misteri atau horor. Sementara cerita-cerita lain di perpustakaan
yang menyebar dari mulut ke mulut juga
tak kalah horornya jumlahnya cukup banyak. Bulan jadi penasaran, kira-kira
teman-teman Bulan yang bekerja di perpustakaan, beneran gak sih pernah
mengalami hal seperti itu…
Kalo begitu banyak cerita horor
ini di perpustakaan, pertanyaannya
adalah betah gak sih mereka bekerja di perpustakaan? Lantas bagaimana mereka
akan memberikan layanan yang prima ke
pemustakanya? Kemudian apakah pemustakanya enjoy-enjoy
aja di perpustakaan? Ataukah perpustakaan adalah sebuah ruangan atau gedung yang harus dijauhi…?
Bertubi-tubi pertanyaan Bulan menggelayut di kepalanya.
Atau jangan-jangan perpustakaan
yang ruangan-ruangannya rada muran, kurang menarik, tidak estetis, kaku,
membosankan, terlalu sepi, gak in touch
dengan teknologi dan sejenisnya, bakalan banyak kedatangan pemustaka tak kasat
mata nih, hiii….begitu khayal Bulan.
Bulan penasaran jadi pengen
ngadain survey kecil-kecilan yang isinya “Menurut kalian perpustakaan yang
seperti apa yang banyak makhluk astralnya alias tidak kasat mata”. Aneh gak ya
surveymya…hihihi, begitu batin Bulan.
Ya Bulan merasa sebagai
pustakawan kadang sedih dan miris. Apa iya perpustakaan seserem dan seangker itu.
Tetapi kenyataannya memang ada yang mengalami. Trus Bulan mau bilang mereka bohong gituh…hmmm, gak lah. Karena makhluk tak kasat mata itu memang ada. Kan dalam keyakinan Bulan, ada di
sebutkan bahwa Allah SWt menciptakan jin dan manusia. Ya itu artinya makhluk
halus itu ada.
Ah tapi pasti hanya beberapa
perpustakaan saja yang berhawa seperti itu, harap Bulan. Ya semoga aja
demikian. Karena lagi-lagi tak mesti perpustakaan yang kuno, tradisional, suram,
gak modis, gak modern dan sejenisnya
yang seolah-oleh angker. Tetapi bahkan perpustakaan modern dan keren penataanya
pun menjadi tempat nongkrong yang asyik buat mereka.
Jangan-jangan pustakawan sekarang
dituntut untuk bisa melakukan pelayanan prima kepada semua jenis pemustaka nih.
Baik yang kasat mata ataupun tidak. Supaya semua terlayani dengan baik, hihihi.
Berarti ilmu pustakawan harus ilmu bumi dan ilmu dunia gaib juga ya….hiiii…Anda
siap…??? (Tulisan usil di senja malam Takbiran)
SAYA SUKA CERITANYA, MENURUT PENGALAMAN TEMAN SATUY RUANGAN, DIA MEMANG PERNAH MELIHAT MAHLUK TAK KASAT MATA, NAMUN SAYA BELUM PERNAH, KALAU BOLEH BERHARAP SIH, SAYA TIDAK MAU MELIHAT YANG KAYAK GITUAN, TAKUT GAK KUAT,TIPSNYA BANYAK ZIKIR DAN DOA AJA, BIAR SELALU SI LINDUNGI ALLAH.
BalasHapusWahhhh kalo soal itu nanti jadi anak indie go to perpustakaan mas wuehehe, jut kidd :D
BalasHapus