Kuda Pustaka Gunung Slamet | Sumber gambar: tempo.co |
Oleh: Wahid Nashihuddin (Pustakawan LIPI)
Email: wahed87@gmail.com
Tulisan ini merupakan hasil
wawancara online (via- WhatsApp) penulis dengan Pak Ridwan
Sururi selaku pemilik layanan Kuda
Pustaka. Wawancara dilakukan pada tanggal 31 Maret 2020, pukul
18.40 – 20.54 WIB.
Pengantar
Kuda Pustaka merupakan layanan perpustakaan
bergerak dengan cara keliling desa dan rumah warga dengan menggunakan kuda. Kuda
Pustaka didirikan oleh Ridwan Sururi (Pak Ridwan), seorang pegiat literasi
dari lereng Gunung Slamet, desa Serang, Karangreja, Purbalingga – Jawa Tengah. Dalam
kesehariannya, Pak Ridwan bekerja sebagai pencari rumput dan penggembala kuda
milik orang lain.
Kuda Pustaka beroperasi sejak Januari 2015,
dengan modal meminjam kuda dan mendapatkan hibah buku dari orang lain. Pak
Ridwan meminjam kuda dari majikannya dan mendapatkan bantuan buku (sekitar 135
eksemplar) dari sahabatnya yang bernama Nirwan Ahmad Arsuka (Pegiat Literasi
dari Pustaka Bergerak Indonesia).
Layanan Kuda
Pustaka sangat sederhana, yaitu seekor kuda membawa sepasang kotak kayu
berisi buku bacaan yang siap dimanfaatkan masyarakat. Kuda dipilih sebagai
transportasi perpustakaan keliling karena: (1) kondisi geografis desa Serang
yang berbukit di daerah pegunungan, akses jalan menuju pemukiman warga yang licin
dan berundak, serta sulit dijangkau oleh kendaraan bermotor, sehingga kuda
menjadi solusinya; (2) kuda sangat digemari anak-anak, meskipun keliling tanpa
membawa buku, anak-anak tetap mendekati kuda dan berebut ingin naik kuda.
Beberapa hal yang mendasari munculnya layanan Kuda Pustaka, diantaranya: (1) rasa
keprihatinan dari Pak Ridwan terhadap kondisi masyarakat sekitar yang kurang mendapatkan
akses informasi dan bahan bacaan, terutama literatur yang mendukung kegiatan
belajar anak-anak di sekolah; (2) Pak Ridwan senang dengan dunia anak-anak,
gemar membaca buku cerita dan mendongeng; (3) perpustakaan desa dan perpustakaan
yang ada dirumahnya (sebelum ada Kuda
Pustaka) kurang diminati oleh masyarakat (sepi pengunjung). Pak Ridwan
melihat anak-anak merasa malu dan lelah jika sering kerumahnya untuk membaca
dan meminjam buku, karena jarak rumah mereka ke rumahnya cukup jauh (terutama
yang berjalan kaki) .
Program pemberdayaan masyarakat
Menurut Pak Ridwan, Kuda
Pustaka menjadi modal bagi dirinya untuk memberdayakan masyarakat sekitar
melalui gerakan gemar membaca dan berbagi pengetahuan tentang kewirausahaan.
Membaca bagi anak-anak adalah suatu keharusan dan harus diajarkan sejak usia
dini. Bagi masyarakat, membaca dapat menumbuhkan jiwa kewirausahaan yang mampu meningkatkan
perekonomian keluarga.
Layanan Kuda
Pustaka menggunakan tiga kuda (bernama Luna,
Jermanis, dan Perpusnas) dan beroperasi secara bergantian. Kuda yang terkenal
adalan Luna (yang terinspirasi dari
artis Luna Maya). Tujuan lokasi layanan Kuda
Pustaka adalah tempat wisata, sekolah, mushola/masjid, dan rumah warga.
Tempat wisata yang menjadi tujuan layanan Kuda
Pustaka adalah rest area
wisata “Lembah Asri” Lereng Gunung
Slamet. Sekolah yang menjadi tujuan layanan Kuda
Pustaka, antara lain: SDN 1 Serang,
SDN 2 Serang, SDN 3 Serang, SDN 4 Serang, SDN 5 Serang, SDN 1 Kutabawa,
SDN 2 Kutabawa, SDN 3 Kutabawa, SMPN 2 Karangreja, dsb. Selain itu, Kuda Pustaka juga mengunjungi
masjid/mushola tempat Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPQ Miftahul Huda Serang
& TPQ Miftahul Ulum) dan pengajian ibu-ibu; dan rumah warga (keliling
kampung).
Beberapa kegiatan pemberdayaan masyarakat yang sudah dilakukan
Kuda Pustaka, antara lain kegiatan
promosi, story telling, pelatihan
literasi informasi dan kewirausahaan.
- Kegiatan promosi, dilakukan Pak Ridwan dengan cara mempromosikan perpustakaan Kuda Pustaka secara lisan (mulut ke mulut) yang disertai dengan kata-kata motivasi kepada warga setempat (Pattinaja & Hermintoyo, 2019). Pak Ridwan juga aktif mempromosikan layanan Kuda Pustaka ke turis asing yang berkunjung ke rumahnya, seperti turis dari Jerman (3 rombongan 3 kali), Belanda (2 kali), Australia, Perancis, Amerika, Inggris, Singapura, Jepang, dan Italia. Sebagian besar mereka bekerja sebagai wartawan dari TV nomor satu di negaranya, seperti NHK (Jepang), AFT (Perancis), dan VOA (Amerika). Pada tahun 2020, akan ada turis dari Amerika, Switzerland, dan Tunisia yang berkunjung ke rumahnya untuk meliput kegiatan layanan Kuda Pustaka.
- Kegiatan story telling ditujukan kepada anak-anak. Pada kegiatan ini, Pak Ridwan juga mengajari mereka untuk mendongeng. Dengan belajar mendongeng, anak-anak akan pandai berbicara dan berani tampil di depan umum. Bahan bacaan story telling mencakup buku cerita, buku komik, buku pendidikan, ensiklopedia, agama, dan novel. Kegiatan story telling dilaksanakan di rumah sendiri, sekolah, dan mushola/masjid (TPQ).
- Pelatihan literasi informasi dan kewirausahaan. Pelatihan literasi diselenggarakan atas kerjasama dengan pengelola objek wisata, sekolah (12 sekolah), tokoh agama, Program Perpusseru (the Coca Cola Foundation), dan lembaga asing dari Amerika melalui Program WIJABA (The World is Just Book Away). Kegiatan pelatihan literasi ini mencakup pelatihan komputer, baca-tulis, bercerita, dan mendongeng. Pelatihan kewirausahaan bekerjasama dengan kantor dinas setempat, seperti Perpustakaan Daerah Purbalingga, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Dinas Pariwisata, dan Dinas UMKM Kabupaten Purbalingga. Pelatihan kewirausahaan mencakup pembuatan souvenir dan memasak kue/roti kering, untuk cinderamata (oleh-oleh) bagi pengunjung wisata di desa Serang dan sekitarnya. Peserta pelatihan sebagian besar adalah kaum ibu-ibu dan anak remaja yang telah lulus sekolah (tidak melanjutkan kuliah). Kegiatan pelatihan ini diselenggarakan di kantor kelurahan (balai desa) atau rumah warga yang ditunjuk. Dalam pelatihan tersebut, Kuda Pustaka menyediakan layanan koleksi kewirausahaan, seperti buku tentang peternakan, pertanian, pengobatan herbal, dan resep masakan.
Dukungan dari berbagai pihak
Berbagai kegiatan di atas mendapatkan respon positif dan
dukungan penuh dari pemerintah dan
masyarakat (Antasari,
2018; Pattinaja & Hermintoyo,
2019).
Sampai saat ini, Pak Ridwan juga sering mendapatkan bantuan hibah buku dan kuda dari berbagai pihak yang peduli dengan layanan Kuda Pustaka. Sampai Maret 2020, Pak Ridwan telah memiliki sekitar 7000 eksemplar buku, 4 unit komputer, dan 11 kuda (3 kuda milik sendiri dan 8 kuda milik majikannya).
Kendala utama layanan Kuda Pustaka adalah cuaca di lereng Gunung Slamet yang sangat ekstrim (hujan dan berkabut), yang membuat layanan perpustakaan dan program kegiatan pelatihan literasi & kewirausahaan terganggu.
Agar diketahui oleh masyarakat luas, setiap kegiatan Kuda Pustaka didokumentasikan dan dipublikasikan Pak Ridwan melalui media sosial dan blog pribadi, seperti:
- Dukungan dari pemerintah/lembaga berasal sekolah (melalui penetapan jadwal layanan Kuda Pustaka di SD dan SMP), Perpustakaan Daerah Purbalingga (buku, seekor kuda, pelatihan literasi), Perpustakaan Nasional RI (buku, laptop, seekor kuda), USAID Indonesia (buku), dan Program Perpusseru (komputer PC, pelatihan komputer).
- Dukungan dari masyarakat berasal dari pengusaha kayu (rak buku), pegiat literasi dari daerah lain (buku), UMKM (pelatihan kewirausahaan bagi warga, seperti tata boga, souvenir, disain grafis untuk percetakan), dan masyarakat internasional seperti PT. Aqua Golden Mississipi Indonesia (buku, seekor kuda, pelatihan literasi) dan warga Jerman (seekor kuda, yang diberi nama Jermanis).
Sampai saat ini, Pak Ridwan juga sering mendapatkan bantuan hibah buku dan kuda dari berbagai pihak yang peduli dengan layanan Kuda Pustaka. Sampai Maret 2020, Pak Ridwan telah memiliki sekitar 7000 eksemplar buku, 4 unit komputer, dan 11 kuda (3 kuda milik sendiri dan 8 kuda milik majikannya).
Kendala utama layanan Kuda Pustaka adalah cuaca di lereng Gunung Slamet yang sangat ekstrim (hujan dan berkabut), yang membuat layanan perpustakaan dan program kegiatan pelatihan literasi & kewirausahaan terganggu.
Agar diketahui oleh masyarakat luas, setiap kegiatan Kuda Pustaka didokumentasikan dan dipublikasikan Pak Ridwan melalui media sosial dan blog pribadi, seperti:
- Facebook (Kudapustaka Slamet Mountain & Ridwan Sururi (Kuda Pustaka).
- Instagram (kuda.pustaka/ Ridwan Sururi).
- Blog (http://kudapustaka.blogspot.com).
- Email (ridwansururi7@gmail.com).
- Hp/WA (085291315919).
Penutup
Kehadiran
Kuda Pustaka di desa Serang telah
membuka kesadaran masyarakat untuk gemar membaca dan mencari informasi tentang
kewirausahaan. Pak Ridwan memiliki komitmen yang tinggi untuk mencerdaskan
masyarakatnya melalui layanan Kuda
Pustaka. Semangat literasi dan perjuangan Pak Ridwan perlu diteladani oleh
pustakawan. Bagi Pak Ridwan, keterbatasan ekonomi tidak membuatnya malas untuk
berkeliling desa dan ke rumah warga, demi melihat anak-anak gemar membaca dan
warganya memiliki semangat wirausaha melalui bahan bacaan yang disediakan Kuda Pustaka. Pustakawan harus memiliki
semangat juang yang tinggi seperti Pak Ridwan untuk mencerdaskan masyarakat
melalui perannya dalam bidang kepustakawanan.
Daftar Pustaka
Antasari, I. W.
(2018). Kuda Pustaka as A Movement on Building Children’s Literacy. Prosiding
Lokakarya Nasional Dokumentasi Dan Informasi, 13–22.
Pattinaja, D. P., & Hermintoyo, H. (2019). Peran Perpustakaan “Kuda
Pustaka” Sebagai Sarana Akses Informasi bagi Masyarakat di Kaki Gunung Slamet
Desa Serang (Sebuah Studi Fenomenologi). Jurnal Ilmu Perpustakaan, 6(4),
201–210.
0 komentar:
Posting Komentar