Ok, sudah lama saya tidak mewawancarai pustakawan yang senang dengan aktivitas menulis. Kali ini saya telah mewawancarai seorang pustakawan dari Sumatera Utara. Di masa WFH atau era Virus Corona (Covid-19) ini, pustakawan yang satu ini cukup produktif menulis artikel di media daring dan juga rajin membagikan tulisannya di grup komunitas menulis seperti Pustakawan Blogger dan Komunitas Menulis Pustakawan (KMP).
Namanya Rina Devina, seorang pustakawan di Kanwil Kemenkumham Sumatera Utara (Sumut). Ada banyak tulisan yang sudah dipublikasikan mulai dari artikel hingga buku antologi. Empat buku antologi terbaru antara kurun waktu 2019-2020 yang sudah terbit berjudul Persembahan Untuk Ibu (2019), Biarkan Buku Bercerita (2020), Mudik (2020), dan 101 Solusi Generasi Milenial (2020).
Teman-teman pustakawan penasaran? Simak ya wawancaranya berikut ini.
Halo Ibu Rina. Semoga sehat selalu. Sudah berapa lama anda menjadi pustakawan?
10 tahun. Sekarang di Kanwil Kemenkumham Sumut sejak 2016.
Dalam dua minggu terakhir ini anda produktif menulis. Apa motivasinya?
Belajar mencoba mengeksplore kemampuan menulis, mencoba berbagi ilmu khususnya tentang pustaka, perpustakaan dan pustakawan.
Saat ini kondisi Virus Corona atau Covid-19 masih terus menghantui negara kita dan apakah dengan kondisi tersebut yang mengharuskan anda bekerja di rumah atau WFH (work from home) berpengaruh terhadap produktivitas menulis anda?
Jelas karena sebelum Covid-19 saya tidak menggunakan internet di rumah. Merasa tidak bermanfaat begitu, tapi sejak harus absen dari rumah karena WFH, kan harus ada internet. Jadi, saya memanfaatkan paket data buat belajar menulis dan akhirnya jadi seperti sekarang.
Masa WFH sejatinya membawa hikmah tersendiri untuk anda sehingga lebih produktif menulis. Apakah sebelum WFH anda juga rajin belajar menulis?
Belajar, tapi kan terbatas waktunya karena banyak fokusnya bekerja di kantor. Kan hanya menggunakan wifi kantor. Jadi, kurang produktif menulis. Nah, saat WFH ini saya jadi lebih banyak waktu untuk menulis.
Boleh tahu tulisan apa yang sudah dipublikasikan sebelum WFH atau Covid-19?
Sudah. Beberapa buku antologi. Selain antologi sebenarnya saya juga nulis artikel lain, tapi belum berani dipublikasikan waktu itu. Selain menunggu antri terbit di majalah atau buletin majalah perpustakaan di kota tempat tinggal, saya juga kurang percaya diri menulis waktu itu. Jadi, disimpan saja tulisannya. Hingga waktu Ibu Tri (KMP) memberikan informasi link tulisannya waktu Harkitnas, saya mencoba ikut menulis juga di portal tempat Ibu Tri menulis. Selang dua hari tanggal 22 Mei 2020, itulah tulisan pertama yang saya publikasikan selain buku antologi. Terus lanjut menulis artikel lain sampai sekarang di media yang berbeda. Oh iya, buat teman-teman pustakawan yang ingin pesan buku antologi tersebut masih open pre order ya. (he..he..).
Dari mana saja ide/gagasan menulis anda?
Masih mencari event harian dan moment khusus, seperti peringatan-peringatan apa itu.
Kalau saya baca tulisan anda yang ada di media daring selalu dikaitkan dengan istilah literasi, mengapa?
Saya mencoba mengaitkannya dengan literasi, ternyata banyak juga yang belum tahu dengan istilah literasi dan ruang lingkupnya. Memang semua harus terus dipromosikan, profesi dan kegiatan seputar kepustakawanan.
Ada rencana mau menerbitkan buku antologi lagi?
Ada. kumpulan tulisan yang sekarang masih proses. Kurang lebih ada 6.
Apa saja hambatan ketika menulis?
Hambatan menulis biasanya waktu. Kalau sudah aktif bekerja mungkin tidak segencar sekarang menulisnya. Tapi, memang tetap harus ada komitmen untuk menyediakan waktu untuk menulis.
Apa kiat-kiat khusus agar bisa menulis untuk benar-benar yang pemula?
Rumusnya 3M. Mulai dari sekarang. Mulai dari yang kita kuasai. Mulai dari yang kita butuhkan. M yang Pertama, mulai sekarang tulis aja apa yang bisa kita tulis alias modal nekat. M kedua, mulai dari yang kita kuasai. Tulislah topik yang menarik minat kita, jadi lebih mengalir. M yang ketiga, karena saya butuh angka kredit, maka saya tulis yang bisa mendapatkan point juga. Kalau yang lain mungkin bisa nulis ya menghasilkan koin seperti buku yang bisa di jual atau buat blog yang menarik.
Ok, terakhir. Perlu tidak ikut komunitas-komunitas menulis?
Sangat perlu dong. Justru saya bisa seperti ini karena ikut komunitas menulis seperti yang direkomendasikan. Ikut grup Pustakawan Blogger dan Komunitas Menulis Pustakawan (KMP) sangat membantu dalam memupuk rasa percaya diri dan menjadi penyemangat yang terus menerus.
Dukungan komunitas sangat perlu sebagai role model juga. Saya lihat bagaimana contoh tulisan teman. Mencoba dan akhirnya bisa juga menulis bareng. Saya sangat senang bisa bergabung di komunitas yang keren seperti itu. Walaupun masih jauh dari tulisan teman yang sudah profesional, tapi saya merasa dukungan terus mengalir sehingga semakin ingin tetap berkarya dan mencoba menulis dengan lebih baik lagi.
Boleh tahu motto hidup dan dan buku favorit anda?
Hidup adalah sejarah dan kisah kita adalah karya. Jadi, menulislah. Menulis adalah belajar. Belajar sembari menulis."
Buku favorit saya Harry Potter.
Ok. Terima kasih atas kesediaan waktunya untuk wawancara. Sukses selalu untuk anda.
Sama-sama. Oh iya, karena saya masih belajar, mohon kiranya para pembaca tulisan saya dapat memberikan kritik dan sarannya. Saya siap menerima dengan hati terbuka.
Profil Singkat
Credit: Balitbangham |
Nama: Rina Devina
Pendidikan: S-1 Ilmu Perpustakaan USU (2014)
Pengalaman Pekerjaan:
- Honorer pada Perpustakaan Psikologi USU (2005-2006)
- Pustakawan pada SMAN 1 Serba Jadi Serdang Bedagai (2010-2012)
- Pustakawan pada Setwan DPRD Provinsi Sumatera Utara (2012-2016)
- Pustakawan pada Kanwil Kemenkumham Sumut (2016-sekarang)
Daftar Karya:
Karya Tulis Ilmiah :
- Pemanfaatan Perpustakaan Bank Indonesia Medan
- Transformasi Menuju Perpustakaan Berbasis Kearifan Lokal
- Peran Perpustakaan Dalam mendukung Kinerja ASN yang Profesional
- Memaksimalkan Peran Perpustakaan dan Pustakawan Desa
Tulisan artikel populer:
- Memanfaatkan waktu saat Pandemi dengan Menulis
- Mengembalikan Kejayaan Islam dengan Perpustakaan Islam
- Ayo Cintai Lagi Bumi Kita
- Bijak menggunakan Media Sosial dengan Literasi Media Sosial
- Memperingati Hari Media Sosial dengan melek literasi Hukum Siber Nasional
- Donor Darah dan Literasi Kesehatan
- Hari Anak Internasional dan Budaya Literasi
- Literasi Demam Berdarah Degue
- Literasi Dermaga dan Pelabuhan
- Peringati Hari Lansia dengan Peningkatan Literasi budaya hidup bersih dan sehat
- Peringati Hari Susu Sedunia dengan Perbaikan Literasi Gizi
- Refleksi Hari Laut Seunia dengan Peningkatan Literasi Bahari
- Refleksi Hari Tembakau Sedunia dan Literasi bahaya Merokok
Buku Antologi:
- Persembahan Untuk Ibu (2019)
- Biarkan Buku Bercerita (2020)
- Mudik (2020)
- 101 Solusi Generasi Milenial (2020)
- Di Rumah Saja (proses terbit)
- Pustakawan Multitalent (proses terbit)
- KMP 9, Perpustakaan dan Kebencanaan (proses terbit)
- Memupuk sportivitas dalam kebhinekaan (proses terbit)
- Hari Kunjung Pustaka (proses terbit)
- Kumpulan Literasi (proses terbit)
Penghargaan:
- Membawa Kantor Setwan DPR Provinsi Sumatera Utara meraih juara Harapan II pada Lomba Perpustakaaan Khusus Terbaik Sumatera Utara tahun 2013
- Membawa Kantor Setwan DPRD Provinsi Sumatera Utara meraih Juara III pada Lomba Perpustakaan Khusus Terbaik Sumatera Utara tahun 2015
- Finalis pada Lomba Pustakawan Teladan Sumatera Utara tahun 2015
- Finalis 10 besar pada Lomba Pustakawan Berprestasi Sumatera Utara pada tahun 2017
- Membawa Kanwil Kemenkumham Sumut menjadi Finalis pada Lomba Perpustakaan Khusus Terbaik Sumatera Utara tahun 2017
- Membawa Kanwil Kemenkumham Sumut meraih juara II pada Lomba Perpustakaan Khusus Terbaik Kota Medan tahun 2019
- Menjadi juara Harapan pada lomba Tenaga Pengelola Perpustakaan Kota Medan tahun 2019
Media Sosial:
- Facebook: Rina Devina
- Instagram: @devina.rina
- Email: rinadevina12@gmail.com
- Blog: https://majulahliterasiku.blogspot.com
Semoga tulisan singkat ini dapat menginspirasi dan bermanfaat untuk para pembaca sehingga memotivasi untuk berkarya, khususnya untuk para pustakawan dimanapun berada.
Salam
#pustakawanbloggerindonesia
Mantabs Mba Devina, semangaadh menulis menjadi inspirasi dan mengalirkan gelombang positif untk berkarya...
BalasHapus